Organisasi Profesi Guru
Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.
Lima Budaya Kerja
Nilai-nilai Budaya Kerja Kementerian Agama RI.
SAGUSABLOG
WROKSOP ONLINE SAGUSABLOG GRATIS BERSAMA IGI
KERAJINAN BATIK
MENGENAL CIRI KHAS BATIK JAMBI YANG TERKENAL
Sabtu, 25 Januari 2020
NABI IBRAHIM AS. MENCARI TUHAN YANG SEBENARNYA
Pada masa Nabi Ibrahim, kebanyakan rakyat di Mesopotamia (sekarang Irak)
beragama politeisme yaitu menyembah lebih dari satu Tuhan. Dewa Bulan atau Sin
merupakan salah satu berhala yang paling penting. Bintang, bulan, dan matahari
menjadi objek utama penyembahan dan karenanya, astronomi merupakan bidang yang
sangat penting.
Sewaktu kecil, Nabi Ibrahim As. sering melihat ayahnya melakukan ritual
menyembah berhala-berhala tersebut. Di sisi lain, sang ayah, Azar, bahkan
membuat patung-patung sebagai gambaran dari para dewa-dewa tersebut untuk
dijual dan dijadikan sembahan. Dari sinilah, nalar dan logika Nabi Ibrahim As..
mulai berjalan dan berontak, diapun mencoba mencari kebenaran agama yang dianut
oleh keluarganya itu.
Dalam al-Qur'an Surah al-An’am (ayat 76-78) menceritakan tentang
pencariannya dengan kebenaran. Pada waktu malam yang gelap, beliau melihat
sebuah bintang yang bersinar, lalu ia
berkata: “Inikah Tuhanku?” Kemudian apabila bintang itu terbenam, ia berkata
pula: “Aku tidak suka
kepada yang terbenam dan
hilang”. Kemudian apabila dilihatnya bulan terbit yang bersinar cahayanya, dia berkata: “Inikah Tuhanku?”
Maka setelah bulan itu terbenam, berkatalah dia: “Demi Allah,
sesungguhnya jika "Demi
Allah, sesungguhnya jika aku tidak diberikan petunjuk oleh Tuhanku, niscaya
menjadilah aku dari kaum yang sesat". aku tidak diberikan petunjuk oleh
Tuhanku, niscaya menjadilah aku dari kaum yang sesat”.
Kemudian apabila dia melihat matahari sedang terbit yang sangat terang
cahayanya, berkatalah dia: “Inikah Tuhanku? Ini lebih besar”. Setelah matahari
terbenam, dia berkata pula: “Wahai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri
(tidak mengikuti) dari apa yang kalian sembah “. Inilah daya logika yang
dianugerahkan kepada beliau dalam menolak agama penyembahan langit yang
dipercayai kaumnya serta menerima Tuhan yang sebenarnya.
Sumber Buku Siswa Akidah Akhlak
MTs Kelas 7